Pola Asuh Pembentuk Kepribadian Anak
Dalam berinteraksi dimasyarakat kita dihadapakan dengan
banyak perbedaan, seperti perbedaan asal usul, agama, budaya, dan pendapat . Termasuk
juga perbedaan karakter atau kepribadian yang dimiliki oleh masing – masing individu.
Perbedaan karakter atau kepribadian tersebut
dipengaruhi oleh perbedaan pola asuh sejak kecil. John Locke (1632 – 1704 dalam Hasibuan, 2008)
mengatakan bahwa manusia sewaktu lahir tidak dibekali
dengan ilmu apapun, putih bersih atau tabularasa, dan lingkunganlah yang
membentuk dan mengisi tabularasa dengan
pengetahuan dan pengalaman yang dialami anak. Lingkungan yang pertama
kali dikenal oleh anak adalah lingkungan keluarga, dan faktor – faktor sosial
dalam keluarga turut mempengaruhi dalam pembentukan kepribadian dan neurosis
individu (Korchin dalam Notosoedirjo,M & Latipun, 2001). Lalu pola asuh
seperti apa yang mempengaruhi kepribadian indivudu?. Adakah dampak dari pola
asuh tersebut terhadap individu?. Pentingkah kelekatan orang tua dengan anak?.
Bagaimana menjaga kelekatan ibu dan anak walaupun anak diasuh oleh nenek
ataupun perawat pribadi?.
Anak yang sejak
kecil dititipkan pada nenek atau dirawat pengasuh akan mempunyai kepribadian
yang berbeda dengan anak yang diasuh langsung oleh orang tuanya. Individu
yang dirawat pengasuh cenderung memiliki kelekatan terhadap ibu (khususnya) kurang,
dalam artian anak lebih dekat dengan
pengasuhnya daripada dengan ibunya sendiri.
Ia juga tumbuh menjadi pribadi yang egois, tidak mudah berempati, dan bertindak sesuka hatinya. Walaupun segi
positifnya ia lebih dewasa dan mandiri dari anak yang diasuh orang tuanya.
Sedang anak yang sejak kecil diasuh kedua orang tua biasanya lebih mudah
berempati, dan mempunyai toleransi yang tinggi terhadap sesama, karena sejak
kecil sudah diberi tahu serta diajarkan berbagi oleh orang tuanya. Segi
kelekatan dengan orang tua juga lebih dekat karena setiap hari bertemu dan
berinteraksi, tetapi sisi negatifnya individu tersebut bisa tumbuh menjadi anak
yang manja. Ia menjadi manja karena setiap yag ia butuhkan ada orang tua yang
bisa membantunya (Handayani,D, 2013).
Pola asuh anak yang jauh dari orang tua dan orang tua
yang terlalu sibuk dengan urusan bisnis
serta tuntutan pekerjaan sehingga tidak
mempunyai banyak waktu untuk anak – anaknya
juga bisa menjadi penyebab anak melakukan aksi kenakalan remaja (Anonim,
2013). Ini disebabkan karena kebutuhan anak akan kasih sayang dan perhatian
tidak terpenuhi dan tidak ia dapatkan dari kedua orang tuanya. Sehingga untuk
menghilangkan rasa kesepian dan
kekecewaannya, biasanya dilampiaskan
kehal – hal yang bersifat negetif, seperti ikut gang – gang, minum – minuman keras
(beralkhohol), penggunaan narkoba dan aksi kenakalan remaja lainnya. Kenapa ia
melakukan itu semua? Tidak lain, karena ia ingin mendapatkan perhatian dari
orang lain atau lingkungannya sebagai akibat dari kasih sayang yang tidak ia
dapatkan dari kedua orang tuanya.
Mengingat pentingnya peran keluarga dalam pembentukan
kepribadian anak, untuk itu kelekatan antara ibu dan anak juga penting, yakni
(dalam Jacinta, n.d) berfungsi untuk:
a)
Menanamkan pengertian
bahwa individu (anak) tersebut berharga bagi orang lain.
b)
Menumbuhkan kepercayaan
terhadap orang lain.
c)
Media membina hubungan
yang hangat kepada sesama.
d)
Mengajarkan untuk
disiplin dan peduli kepada orang lain.
e)
Tempat tumbuh kembangnya
intelektual dan psikologis anak.
Untuk menjaga kedekatan antara ibu dan anak, dan agar
anak tetap merasa mendapatkan kasih sayang dari orang tua walaupun
pengasuhannya dititipkan pada nenek atau perawat pribadi, maka sebaiknya orang
tua harus mempunyai perhatian terbuka. Perhatian terbuka yakni dalam satu waktu individu dapat memperhatikan
banyak hal sekaligus (Walgito, 2010). Berdasar teori ini, ditengah kesibukannya
orang tua dituntut untuk bisa meluangkan waktu dan perhatiannya untuk memantau perkembangan buah hatinya. Sehingga
dengan demikian diharapkan anak tidak merasa kekurangan kasih sayang dan
terbentuk kepribadian yang sehat dalam dirinya.
Daftar Pustaka:
Anonim.(2013).Kenakalan
Remaja – Faktor Orang Tua. Retrieved On December 12, 2013 from: http://www.lupabaca.com/kenakalan-remaja-faktor-orang-tua.html
Hasibuan.(2008).Pola Asuh Orang Tua Pengaruhnya Terhadap
Kepribadian Anak. Retrieved On December 12, 2013 from: http://ucokhsb.blogspot.com/2008/04/pola-asuh-orang-tua-dan-pengaruhnya.html
Handayani,D.(2013). Kuliah sosiologi “Strategi memelihara
kesehatan mental melalui dukungan sosial
pada ibu berperan ganda” . tanggal 11 Desember 2013.
Jacinta.(n,d).Problem
Kelekatan. Retrieved On December 12, 2013 from: http://ummahattokyo.tripod.com/duniaanak/problem_kelekatan_anak.html
Notosoedirjo,M & Latipun.(2001).Kesehatan Mental,
Konsep & Penerapan. Malang:UMM Press
Walgito,B.(2010). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta:
ANDI.
Comments
Post a Comment