Posts

Showing posts from September, 2015

Kliping Koran: Mempertahankan Karawang sebagai Kota Lumbung Padi

Image
sumber:google.com Pemerintah kabupaten karawang berupaya melindungi kota karawang sebagai lumbung padi. Hal ini dikarenakan karawang mampu memberikan kontribusi produksi beras hingga 9% yang dihasilkan Provinsi Jawa Barat. Dimana kabupaten karawang memiliki lahan seluas 97.000 hektarare dan mampu memproduksi 1,4 juta ton GKP per tahun. Perlindungan ini dilatarbelakangi agar tidak terjadi alih fungsi lahan pertanian menjadi sektor lain, mengingat kota karawang mulai memasuki era industrialisasi. Boomingnya industripun   akan menarik pembangunan disektor-sektor lain seperti perhotelan, restoran (boga), dan lain sebagainya.  Meskipun kota karawang merupakan kota lumbung padi, yang mana melambungnya harga padi akan menjadikan petani kaya raya. Fakta yang ada saat ada kenaikan harga bahan-bahan pokok, petani tetap kesulitan karena sawah yang mereka kelola bukan hak milik sendiri. Kebanyakan lahan yang diolah petani adalah milik masyarakat yang tinggal di Jakarta. Petani keba

Kliping Koran : Petani Diajak Pakai Pupuk Organik

Image
sumber:google.com Yogyakarta Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dispertahut) Bantul, Partogi Dame Pakpahan mengatakan bahwa tanah pertanian di Bantul sudah memasuki grade 2 atau mendekati lampu merah untuk penggunaan pupuk kimia. Efek dari penggunaan pupuk kimia bertahun-tahun ini akan menyebabkan tanah rusak. Oleh karena itu para petani di Bantul dihimbau untuk kembali menggunakan pupuk organik. Efek penggunaan pupuk organik memang tidak akan langsung terlihat seperti halnya pupuk kimia, tetapi pupuk organik ini akan membuat tanah semakin subur sehingga baik bagi hasil pertanian. Untuk mendorong pemakaian pupuk organik ini sendiri, pihak pemerintah telah memberikan subsidi 45% sehingga harganya menjadi lebih murah. Satu kilogram pupuk dijual dengan harga Rp 500, meskipun harga produksinya lebih dari Rp 1.000. Selain itu pemerintah juga memberikan bantuan berupa hewan ternak sehingga kotorannya dapat dimanfaatkan untuk membuat pupuk organik.

Kliping Koran : Pemulung Hobi Mendalang, Kirtos Populerkan Wayang Rombeng

Image
sumber: google.com Pagelaran wayang biasanya menggunakan peralatan wayang kulit ataupun wayang golek, akan tetapi hal berbeda ditemukan di Desa Pandansari Kecamatan Ajibarang. Piranti-piranti yang digunakan dalam menggelar pertunjukan wayang ini berasal dari barang-barang rongsokan dan tidak berguna alias barang rombeng. Wayang rombeng sendiri merupakan hasil kreativitas dari Sukirtos (35) yang notabene selain berprofesi sebagai dalang wayang rombeng juga menjadi   pemulung. Ide pembuatan wayang rombeng ini berawal dari pemikiran kirtos tentang mubazirnya   jika rongsokan yang banyak hanya dijual ke tengkulak rongsok.  Sejak dipertunjukan di masyarakat pada April 2014, Kirtos dan wayang rombengnya semakin populer dikalangan penduduk Ajibarang dan sekitarnya. Setiap malampun kirtos dan tujuh pengrawit selalu menggelar latihan di halaman rumahnya, tak pelak banyaknya penonton yang hadir dimanfaatkan untuk menggalang dana demi peningkatan mutu dari wayang rombeng ini. Hal ini

Kliping Koran : Mahasiswa UNY Olah Roti Basi Jadi Bros

Image
sumber:google.com Pernahkan terfikirkan oleh anda, roti basi akan menjadi bros cantik?. Hal ini dapat ditemukan di kota Yogyakarta kabupaten Sleman oleh lima mahasiswa dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Kelima mahasiswa tersebut adalah Sarah Sekar Langit- Zulfatin Rahmahani (Pendidikan Bahasa Inggris), Ari Wahtu Martina (Pendidikan Bahasa Jerman), Surya Jatmika (Fisika FMIPA), dan Diah Intan Kusuma (Pendidikan Akuntansi   Fakultas Ekonomi. Pendaurulangan roti basi menjadi bros ini merupakan terobosan baru dalam PKM Kewirausahaan sehingga dikti mendanai program yang diajukan oleh kelima mahasiswa UNY tersebut. Banyaknya roti kadaluwarsa yang tidak dapat dimakan lagi dan hanya dibuang ketempat sampah menjadi alasan kelima mahasiswa UNY dalam proyek pendaurulangan mereka. Limbah ini diubah menjadi sebuah bros cantik yang tidak hanya bernilai ekonomis tinggi tetapi juga ramah lingkungan. Cara pembuatannya juga cukup mudah yakni menggunakan teknik nendo. Apa itu tek