Kliping Koran: Mempertahankan Karawang sebagai Kota Lumbung Padi
sumber:google.com |
Pemerintah
kabupaten karawang berupaya melindungi kota karawang sebagai lumbung padi. Hal
ini dikarenakan karawang mampu memberikan kontribusi produksi beras hingga 9%
yang dihasilkan Provinsi Jawa Barat. Dimana kabupaten karawang memiliki lahan
seluas 97.000 hektarare dan mampu memproduksi 1,4 juta ton GKP per tahun.
Perlindungan ini dilatarbelakangi agar tidak terjadi alih fungsi lahan
pertanian menjadi sektor lain, mengingat kota karawang mulai memasuki era
industrialisasi. Boomingnya industripun akan menarik pembangunan disektor-sektor lain
seperti perhotelan, restoran (boga), dan lain sebagainya.
Meskipun
kota karawang merupakan kota lumbung padi, yang mana melambungnya harga padi
akan menjadikan petani kaya raya. Fakta yang ada saat ada kenaikan harga
bahan-bahan pokok, petani tetap kesulitan karena sawah yang mereka kelola bukan
hak milik sendiri. Kebanyakan lahan yang diolah petani adalah milik masyarakat
yang tinggal di Jakarta. Petani kebanyakan hanya menjadi buruh tani dengan
sistem bagi hasil. Hal yang menyusahkan petani lainnya yakni adanya pungutan
liar dari preman.
Perlindungan
pemerintah kepada petani tersebut dalam bentuk tidak boleh menjual lahan di
zona pertanian kepada pihak lain. Selain itu juga menggandeng pihak lain
seperti ITB dan IPB untuk membantu petani mulai dari proses penanaman hingga panen. Pendampingan tersebut berupa
pengenalan pada pertanian modern dan teknologi
yang digunakan dalam pertanian modern tersebut. Saat panen tiba para
petani didampingi oleh TNI dan Polri dikarenakan banyak preman yang
meminta jatah panen untuk pengamanan
sehingga merugikan petani. Anggota kodim sendiri diturunkan sebanyak 1.000 personel
TNI dan polri menerjunkan anggotanya disetiap Polres di Karawang. Adanya
pendampingan dari Tim Ahli dan Polri serta TNI ini cukup berdampak pada kinerja
para petani. Selain itu petani juga mengaku cukup senang dan merasa terbantu
meskipun belum menyeluruh.
Hubungan
psikologi lingkungan dengan artikel diatas menurut penulis yakni kita harus
memanfaatkan lahan kosong yang ada disekitar kita untuk ditanami tanaman
hortikultural seperti cabai, ketela, pisang, dan lain sebagainya. Tanaman ini
akan sangat bermanfaat sekali bagi kehidupan manusia, khususnya saat terjadi
kenaikan harga pangan. Sementara itu untuk lahan-lahan pertanian baiknya tetap
digunakan untuk lahan pertanian agar produksi pangan tidak berkurang.
Sumber:
Anonim. (2015). Mempertahankan Karawang
sebagai Kota Lumbung Padi. Sindo, 8 April, hal. 15
Comments
Post a Comment