Posts

Showing posts from January, 2016

Kliping Koran: UIN Syarif Hidayatullah Buka Pusat Studi Budaya Betawi

Image
sumber:google.com Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta membuka jurusan baru yaitu Pusat Studi Betawi yang bertujuan untuk mengkaji secara ilmiah budaya-budaya betawi sehingga dapat dipertanggungjawabkan. Selain itu juga merupakan bentuk dari kepedulian dan pelestarian salah satu budaya yang terdapat di Indonesia agar bangsa Indonesia tidak lupa dengan keberadaan budaya-budaya asli tersebut. Rektor UIN Syarif Hidayatullah, Dede Rosyada dalam sambutannya di Pusat TIK, Ciputat mengatakan bahwa akan memberikan akses kebudayaan yang berstruktur ilmiah dan bukan hanya dinikmati oleh masyarakat Betawi melainkan masyarakat umum. Landasan terbentuknya Pusat Studi Betawi ini dikarenakan di UIN Jakarta telah ada America Corner dan Iran Corner tetapi belum ada Pusat Studi Betawi. Selain itu juga dapat dijadikan sebagai wadah dalam menggali etos-etos masyarakat Betawi secara lebih Ilmiah. Ahmad Rodoni sebagai Direktur Pusat Studi Betawi juga menambahkan cikal bakal PSB

Kliping Koran : Belajar Dari Kecoa (1)

Image
sumber:google.com Sekitar 70 juta tahun yang lalu hiduplah hewan pemangsa terbesar dan terbuas dimuka bumi ini, yang menurut para ahli namanya adalah Tyranosaurus atau yang lebih dikenal dengan nama T-rex.   Hewan ini berada dipuncak rantai makanan atau menjadi raja dan pemangsa dari hewan-hewan lainnya. Pada masa yang sama hiduplah sejenis serangga kecil yang bernama Blattodea (kecoa). Bukti arkeologi menjelaskan kecoa sudah hadir terlebih dahulu sebelum T-rex yaitu 300 juta tahun yang lalu. Kita bisa mengetahui keberadaan T-rex di muka ini melalui fosil-fosilnya yang berada dimusem, dari buku atau dari film-film saja. Akan tetapi kita bisa mengetahui adanya kecoa (Blattodea) berasal dari kehidupan kita sehari-hari, yang mana mau seberapa kejampun kita membasminya dan sejak 300 juta tahun yang lalu hewan ini tetap beranak pinak dan tidak ada habis-habisnya. Charles Darwin mengatakan bukan yang terkuat atau yang terpandai yang akan bertahan, tetapi yang mampu menghadapi

Kliping Koran: Karya Ilmiah Untuk Atasi Pencemaran Asap

Image
sumber:google.com Berkat kabut asap munculah pemikiran kreatif remaja-remaja didaerah yang terdampak asap berupa alat pereduksi polutan. Karya ini terpilih sebagai finalis lomba Karya Ilmiah Remaja XII. Menurut Ketua Dewan Juri LKIR XII, Prof Dr Wahyuddin Latunareng pembuatan Mesin Penangkap Kabut Asap ini menggunakan penyaring basah. Pengusung alat pereduksi polutan ini sendiri adalah Tim Raynord Rasendriya Risatama yang berasal dari SMPN 9 Balikpapan. Selain tim Raynord, tim lain juga membuat alat penyaring asap adalah Abdullah Faqih dan dua temannya dari Madrasah Tsanawiyah Tahfidz Yanbu’ul Quran Kudus, Jateng. Tim Adbullah menggunakan kotak penyaring udara termodifikasi untuk mendegradasi polutan asap.  Menurut Ketua LKIR XII, karya dari tim Abdullah ini berpotensi mendapatkan hak paten sederhana dikarenakan memiliki kebaruan pada sistemnya. Dalam memecah senyawa oksida karbon digunakan nano komposit, paduan senyawa titanium, karbon aktif, dan silikat. Sementara untuk p