Kliping Koran : Belajar Dari Kecoa (1)
sumber:google.com |
Sekitar
70 juta tahun yang lalu hiduplah hewan pemangsa terbesar dan terbuas dimuka
bumi ini, yang menurut para ahli namanya adalah Tyranosaurus atau yang lebih
dikenal dengan nama T-rex. Hewan ini
berada dipuncak rantai makanan atau menjadi raja dan pemangsa dari hewan-hewan
lainnya. Pada masa yang sama hiduplah sejenis serangga kecil yang bernama
Blattodea (kecoa). Bukti arkeologi menjelaskan kecoa sudah hadir terlebih
dahulu sebelum T-rex yaitu 300 juta tahun yang lalu. Kita bisa mengetahui
keberadaan T-rex di muka ini melalui fosil-fosilnya yang berada dimusem, dari
buku atau dari film-film saja. Akan tetapi kita bisa mengetahui adanya kecoa
(Blattodea) berasal dari kehidupan kita sehari-hari, yang mana mau seberapa
kejampun kita membasminya dan sejak 300 juta tahun yang lalu hewan ini tetap
beranak pinak dan tidak ada habis-habisnya.
Charles
Darwin mengatakan bukan yang terkuat atau yang terpandai yang akan bertahan,
tetapi yang mampu menghadapi perubahan. Teori ini rupanya telah diaplikasikan
oleh kecoa hingga ia mampu hidup sejak 300 juta tahun yang lalu hingga saat
ini. Meskipun mereka bukan hewan
terpandai dan kuat tetapi mereka mempunyai dua kelebihan. Pertama, kecoa
memiliki teamwork yang dahsyat. Saat
satu kecoa menemukan sumber makanan maka ia akan mengabari teman-temannya
sehingga mereka akan datang bagaiman sebuah regu yang tak terkalahkan. Kedua, kecoa
memiliki kemampuan adaptasi yang luar biasa. Generasi yang baru lahir akan
kebal terhadap ancaman yang membunuh generasi sebelumnya. Sebagai contoh satu
induk kecoa mati karena perubahan cuaca atau racun, asalkan induk tersebut
sempat bertelur, anak-anaknya akan kebal terhadap racun atau perubahan cuaca
tadi. Hal ini jugalah yang membuat manusia kewalahan dalam membasmi kecoa dan
ditemukannya obat khusus pembasmi kecoa.
Kembali
mengambil pelajaran dari kecoa, sebuah perusahaan yang ingin terus hidup,
berkembang dan berjaya haruslah mampu meniru dua sifat kecoa diatas. Sebuah
perusahaan itu haruslah mempunyai teamwork yang kuat dan mampu beradaptasi
dengan segala perubahan yang ada. Dua sifat ini bukan hanya diperlukan oleh
sebuah perusahaan saja apapun yang ingin tetap eksis didunia ini baik organisasi,
lembaga, dan individu sekalipun harus mampu menguasai dua sifat yang dimiliki
oleh kecoa. Banyak sekali perusahaan besar dan berjaya akhirnya runtuh karena
personelnya tidak memiliki rasa kebersamaan atau teamwork sehingga tujuan yang ingin dicapai berbeda. Banyak juga
yang bangkrut karena tidak mampu menghadapi perubahan zaman. Oleh karena dua
sifat kecoa tadi patut kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari agar
keberadaan kita tidak hilang ditelan perubahan zaman dan tetap eksis didunia
ini.
Hubungan
artikel ini dengan psikologi inovasi yaitu kita harus mampu menyesuaikan diri
dengan segala perubahan disekitar kita dan mampu bekerja sama dengan orang
lain. Semakin berkembangnya teknologi dan berubahnya zaman maka hanya
orang-orang yang mampu beradaptasilah yang mampu tetap eksis dalam perubahan
zaman itu. Selain itu manusia tidak bisa berkembang sendirian, ia membutuhkan
orang lain untuk dapat bersama-sama dalam meraih suatu tujuan. Oleh karena itu teamwork merupakan poin yang selanjutnya
untuk dapat tetap bertahan hidup.
Sumber : Kosasih, S.
(2015). Belajar Dari Kecoa (1). Kompas, 1 Oktober 2015, hal. 39
Comments
Post a Comment