STRATEGI MENGOLAH RASA IRI

Kadang  terbersit di hati kita, rasa iri dengan apa yang dimiliki orang lain. Entah itu dalam  hal materi, paras (wajah), postur tubuh, atau bahkan dalam hal prestasi akademik. Kenapa kita tidak bisa seperti mereka yang nampak lebih kemilau? Mengapa mereka lebih unggul daripada saya? Rasa iri itu telah membuat kita terkungkung dengan pemikiran diri sendiri yang sempit dan lupa untuk mensyukuri segala sesuatu yang telah  dimiliki. Bila mau jujur, sebenarnya kondisi kita pada hakekatnya sama saja seperti orang-orang yang menjadi sasaran perbandingan kita. Mereka juga mempunyai waktu 24 jam, seperti halnya kita. Mereka juga makan nasi, menghirup udara di Indonesia, mempunyai sekolah yang sama, bahkan mungkin saja mereka tinggal satu desa dengan kita. Ketika diserang rasa iri itu, kita tidak mampu melihat kebaikan-kebaikan yang telah dimiliki. Hal ini karena kita sibuk memikirkan kekurangan diri sendiri. Ibaratnya gajah dipelupuk mata tidak tampak, kutu di seberang lautan tampak dengan jelas.

Persoalan yang berkaitan dengan rasa iri adalah apa sebenarnya alasan dibalik munculnya rasa iri itu? Apakah rasa iri itu juga dialami oleh semua orang mulai dari bayi hingga lanjut usia? Apakah ada tahapan-tahapan rasa iri, yaitu mulai dari rasa iri tingkat rendah sampai dengan rasa iri tingkat tinggi? Apa saja dampak bagi kesehatan mental bila kita gagal mengolah rasa iri? Strategi apa saja yang bisa dilakukan untuk mengatasi rasa iri ini? Bagian-bagian tulisan di bawah ini akan mencoba menjawab persoalan-persoalan yang berkaitan dengan rasa itu.

Menurut NoorIsa (2010) perasaan iri disebabkan karena kelebihan orang lain yang tidak kita miliki baik itu dalam harta, kecantikan, kepintaran, dan kedudukan. Juga bisa karena penilaian tidak suka atau tidak puas dengan kondisi diri sendiri, tidak menghargai kelebihan diri dengan melihat diri sebagai sesuatu yang kurang (santrock,1998 dalam windynovita,2012).Rasa iri tidak hanya dialami oleh orang dewasa maupun remaja,bahkan anak usia dibawah lima tahun pun sudah bisa merasa iri. Intinya sejak mengenal lingkungan inilah mulai timbul rasa iri dalam diri individu. Tingkatan rasa iri yang paling rendah adalah sebatas membiarkannya bersemi dihati, sedang jika kita mulai melakukan suatu tindakan dengan maksud mendatangkan kerugian bagi orang yang membuat kita iri,ini sudah berada pada tingkat keirian yang tertinggi dan kita harus menghilangkannya. Bagi orang yang gagal mengelola rasa iri dalam dirinya akan mengakibatkan stess, frustasi, depresi, dan tidak mau kalah dari orang lain.


Berikut beberapa strategi mengolah rasa iri agar tidak menyusahkan kita seperti yang di kutip dalam (NoorIsa,2010), antara lain:
·         Menerima semua ketentuan- Nya dengan ikhlas. Dengan menanamkan dalam diri bahwa semua makhluk telah diberi jatahnya masing – masing.
·         Berdoa kepada Yang Maha Kuasa agar dihilangkan rasa iri dalam hatinya.
·         Menumbuhkan rasa syukur atas pemberian-Nya dengan cara melihat keadaan orang yang dibawahnya,bukan keadaan orang yang diatasnya baik dalam hal materi, paras (wajah), prestasi akademik dan lain sebagainya.
·         Ketika muncul rasa itu segera dihilangkan dengan menyadarkan diri bahwa yang menerima nikmat itu adalah saudaranya,sehingga hanya kebaikan yang diharapkan untuk saudaranya.
·         Mengucapkan selamat kepada teman yang mendapatkan kabaikan itu,ini cara yang sangat efektif untuk menghilangkan rasa iri.
·         Terus menyibukkan dan memperbaiki diri.
·         Ubah rasa iri tersebut menjadi sebuah semangat. Jika dia bisa kenapa saya tidak.

Dari wacana diatas dapat kita ambil kesimpulan bahwa rasa iri terhadap kelebihan orang lain perlu kita  daur  ulang atau olah  menjadi sebuah semangat  untuk mengembangkan potensi  yang ada pada diri kita. Sehingga kita diharapkan mampu untuk menyamainya atau bahkan melebihi kemampuan orang yang membuat kita iri tersebut.


Daftar Pustaka:
Windynovita.(2012).Pengertian Self Esteem. Retrieved On November 10, 2013 from:
NoorIsa.(2010).Menghilangkan Iri Hati. Retrieved On November 10, 2013, fom: http://pusatremaja.com/2010/12/09/menghilangkan-iri-hati/


Comments

Popular posts from this blog

YAYASAN BINA POTENSI YOGYAKARTA

Kliping Koran:Dirintis, Sistem Royalti Lukisan

Gaya Kepemimpinan Demokratis