Kliping Koran: Industri Fashion di Yogya Jangan Mencemari Sungai




Menurut Iqbal (Ketua Detox Greenpeace), dibutuhkan sebuah koordinasi yang baik dari pemerintah dan juga masyarakat Yogyakarta sendiri, agar kasus di Sungai Citarum tidak terjadi di Yogya. Dimana pemerintah harus mengeluarkan produk hukum yang tegas untuk mengatur tentang industri fashion dan dampaknya, selain itu warga masyarakat harus mempunyai kesadaran diri menjaga kebersihan air sungai dan menanyakan kepada para pelaku usaha fashion, sudah sesuai aturankah cara produksinya sehingga tetap ramah lingkungan.

Selain aksi dari Detox Greenpeace, peringatan Hari Air Sedunia juga diikuti oleh  Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) yang berpusat di titik Nol Kilometer dengan memasang spanduk yang bertuliskan penolakan privatisasi sumber daya air. Menurut Fahmi, yang merupakan ketua Walhi, bentuk privatisasi air di Yogya ini sendiri berupa maraknya pembangunan hotel yang menyerap banyak sumber air tanah. Imbas dari penyedotan secara berlebihan ini akan membuat permukaan air tanah menjadi turun yang akan berdampak pada kekeringan. 




Sejumlah aktivis Green Peace Youth membentangkan spanduk  di aliran Sungai Code di sisi Selatan Jembatan Sayidan. Spanduk tersebut bertuliskan”Fashion Indah Tidak Merusak Air”. Penempelan spanduk ini menjadi salah satu aksi kampanye global “Detox” Greenpeace dalam rangka memperingati hari air sedunia dan merupakan bentuk kepedulian aktivis terhadap lingkungan. Dimana para aktivis tidak ingin kisah tercemarnya Sungai Citarum akibat Industri Fashion juga dialami oleh masyarakat Yogyakarta. Warna iar sungai Citarum berubah sewaktu-waktu karena limbah industri fashion dibuang begitu saja oleh pelaku usaha fashion. 


Hubungan artikel ini dengan psikologi lingkungan yaitu pentingnya air bagi kehidupan manusia. Dimana untuk menjaga kelestarian air, dalam artian tidak kotor maka hendaknya mengolah limbah apapun itu agar tidak mencemari air, khususnya air sungai dan juga menjaga kebersihan air itu sendiri. Selain itu juga ada baiknya menanam pohon pada lahan yang kosong agar air hujan tidak jatuh begitu saja melainkan dapat ditampung dalam tanah, yang nantinya dapat menjadi sumber air saat musim kemarau tiba. 

Sumber:
Mim. (2014). Industri Fashion di Yogya Jangan Mencemari Sungai.Tribun Jogja, 23 Maret, hal 13


Comments

Popular posts from this blog

YAYASAN BINA POTENSI YOGYAKARTA

Hubungan Dyadic dapat Memicu Stress

Kliping Koran:Dirintis, Sistem Royalti Lukisan