Kliping Koran: Internet Alat Eksperimen Sosial, Peneliti Tanah Air Terbukti Bermutu
sumber:google.com |
Roby
Muhamad, pengajar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dalam Seminar
“Merayakan Capaian Sains Indonesia” mengungkapkan saat ini mempunyai akses data
perilaku manusia dalam skala yang begitu besar yaitu Internet. Keberadaan
internet menjadi sarana berinteraksi manusia dengan sesama diberbagai belahan
dunia dan dijadikan media pengungkapan sesuatu yang jumlahnya milyaran. Adanya
data-data tersebut memungkinkan munculnya fenomena sosial karena meningkatnya
keteraturan pola hasil eksperimen. Dimana hanya ilmu alam dan ilmu pasti
sajalah yang saat ini mempunyai hukum tersebut.
Seminar
yang dilaksanakan di Jakarta ini diadakan oleh Akademi Ilmu Pengetahuan
Indonesia (AIPI) pada senin 12 Oktober 2015 yang dihadiri Mantan Presiden B.J.
Habibie, Mantan Mentri Lingkungan Hidup Emil Salim, dan Ketua AIPI Sangkot
Marzuki. Dalam seminar tersebut juga dibicarakan manfaat media sosial sebagai
alat eksperimen, yang mana sebelum hadirnya media sosial peneliti fenomena
sosial selalu dilakukan dengan survei yang akan semakin sulit jika responden
yang dibutuhkan semakin banyak. Kesulitan ini bisa diatasi dengan media sosial
misalnya twitter untuk mendapatkan seribu responden bukan hal yang mustahil dan
lebih mudah.
Selain
itu individu akan menyampaikan sesuatu dengan sukarela di media sosial tanpa
ada perasaan terpaksa ataupun bohong. Sementara dengan survai karena peneliti
harus mengetahui kesediaan respon mengikuti survei bisa saja data yang
diberikan selama survei dimanipulasi atau terdapat unsur kebohongan. Potensi
internet dalam revolusi penelitian ini terungkap saat Roby terlibat dalam Study
Eksperimental terhadap pencarian di Jejaring Sosial Global yang dipubikasikan
dalam Jurnal Science 2003. Studi mempunyai tujuan untuk memverifikasi teori
Stanley Milgram tentang enam derajat pemisahan (six degrees of separation)
tahun 1967. Milgram ingin mengetahui berapa rantai pertemanan yang halus
dilalui oleh seseorang saat mengirim pesan dari Nebrakaska ke Massachausetts
dan orang tersebut hanya boleh mengirim kepada orang yang dikenal saja. Hasilnya
pesan sampai pada 300 orang dengan rata-rata melewati 6,5 rantai pertemanan.
Sementara
hasil studi Robi yang memanfaatkan internet memperoleh peserta dari 13 negara
berjumlah 6.000 orang. Target pesan 18 orang menciptakan 24.163 rantai pesan
dan 384 pesan mencapai target serta melewati sekitar lima rantai pertemanan.
Teori ini terakurasi karena teori terkonfirmasi dengan skala yang lebih besar
sehingga menambah keakuratan teori. Saat ini pemanfaatan internet telah
digunakan oleh banyak pihak untuk eksperimen sosial, salah satunya industri
digital. Penelitian Roby dan tim lain tersebut juga menjadi bukti bahwa
Indonesia mempunyai peneliti berkualitas internasional.
Hubungan
artikel ini dengan psikologi Inovasi yaitu penggunaan media sosial dalam
penelitian merupakan hal yang baru dan memberikan kemudahan bagi penelitian itu
sendiri. Diharapkan kedepannya pemanfaatan media sosial ini mencetuskan banyak
penelitian bertaraf Internasional dan bermafaat bagi banyak orang.
Sumber : JOG. (2015).
Internet Alat Eksperimen Sosial, Peneliti Tanah Air Terbukti Bermutu. Kompas,
13 Oktober 2015.
Comments
Post a Comment